Image Source: Google |
Setelah kepergian bujang wanita yang dipanggil nya Mbok, seorang gadis kota dari Demak datang untuk membantu Gadis Pantai. Namanya Mardinah usianya masih 14 tahun tapi sudah janda, berasal dari kota dan sedikit angkuh membuat nyali Gadis Pantai sedikit menciut, Gadis Pantai tidak nyaman bersamanya hingga terjadilah perdebatan yang mana Mardinah merasa jauh lebih berhak karena berasal dari kota ketimbang Gadis Pantai yang berasal dari Kampung.
Gadis Pantai mengunjungi kampung halamannya setelah 2 tahun tidak berkunjung, dengan seizin Bendoro. Namun keadaan telah berubah karena Gadis Pantai sudah menjadi wanita bangsawan, orang-orang di kampung tersebut bersikap lebih sopan dan segan sehingga membuat Gadis Pantai tidak nyaman bahkan kedua orang tua nya sendiri seakan menjaga jarak darinya. Rupanya Mardinah dan kakaknya Mardikun adalah suruhan dari seorang Bendoro Demak untuk membunuh Gadis Pantai, namun warga kampung nelayan melindungi Gadis Pantai mereka menghukum Mardinah berupa dinikahkan dengan seorang pemuda pendongeng yang dianggap tak waras oleh warga. Sedangkan Mardikun dipaksa berenang sampai mati oleh warga. Gadis Pantai mendapati suaminya mengetahui yang terjadi di kampung nelayan, dengan memohon dan mengatakan bahwa kampungnya baik-baik saja Gadis Pantai diperintahkan membersihkan seluruh gedung karna ada tamu penting yang akan datang, Gadia Pantai merasa sakit pada tubuhnya dan diketahui bahwa dirinya tengah hamil. Gadis pantai mengetahui bahwa tamu yang datang tersebut wanita, dan suaminya terlihat begitu patuh pada wanita tersebut. Beberapa bulan kemudian Gadis Pantai melahirkan seorang putri, tanpa disaksikan Bendoro.
Bendoro kemudian melihat bayinya namun tidak berkata banyak Gadis Pantai sedih akan hal tersebut namun dia tetap bahagian bisa bersama anaknya. Gadis Pantai mendapati bapaknya datang menjenguk, tapi bapaknya bilang kedatangannya atas panggilan Bendoro. Bapaknya kemudian memberitahukan bahwa Gadis Pantai sudah dicerai oleh Bendoro dan akan pulang ke kampung nelayan. Gadis Pantai dan bapaknya akhirnya tahu bahwa dirinya selama ini hanyalah dijadikan istri percobaan sebelum pernikahan sesungguhnya Bendoro. Mengetahui hal tersebut Gadis Pantai berniat membawa anak yang baru dilahirkannya namun ditentang oleh Bendoro, Gadis Pantai dipukul saat akan pergi membawa bayinya. Ditengah perjalanan Gadis Pantai hanya memikirkan anaknya dan dia bilang ke pada bapaknya untuk pergi kesuatu tempat dimana mbok pelayannya dulu pergi diusir.
Menuju bagian akhir ada sedikit kebingungan serta pilu yang terasa, pengorbanan Gadis Pantai pada akhirnya menjatuhkannya ke lubang derita yang lebih dalam. Siapa sangka Bendoro yang diagung-agung kan sebagai sosok penguasa taat ibadah tetap kalah dengan adat istiadat dan kehidupan priyayi. Klimaks lain yang terdapat di novel ini perdebatan sengit Gadis Pantai dengan Mardinah perihal status mereka. Mardinah yang berasal dari kota meengeluarkan senjata yang tak bisa dilawan Gadis Pantai Mardinah pandai baca tulis sedangkan Gadis Pantai tidak. Gadis Pantai untuk pertama kalinya merasakan ketertarikan terhadap lawan jenis ketika melihat tamu suaminya seorang priyayi muda di dalam gedung, sangat disayangkan bagian kedua dan ketiga dari novel ini tidak bisa diteruskan padahal saya sangat penasaran ingin tau apa yang dilakukan Gadis Pantai.
Membaca novel Pramoedya seperti kembali melihat kehidupan dimasa lampau, masa dimana setiap jiwa menantikan takdir apa yang akan mereka jalani, keindahan kata-kata yang dituangkan Pram adalah akibat kejadian nyata meski tokoh-tokoh setiap novelnya adalah fiksi. Dengan mengambil sudut pandang berbeda Pram selalu berhasil meramu roman dan menjungkir balikkan emosi pembaca.
Membaca novel Pramoedya seperti kembali melihat kehidupan dimasa lampau, masa dimana setiap jiwa menantikan takdir apa yang akan mereka jalani, keindahan kata-kata yang dituangkan Pram adalah akibat kejadian nyata meski tokoh-tokoh setiap novelnya adalah fiksi. Dengan mengambil sudut pandang berbeda Pram selalu berhasil meramu roman dan menjungkir balikkan emosi pembaca.
Comments
Post a Comment